20 Juli 2013

Sekilas tentang Sistem Penggajian Crew Bus

Assalamualaikum,,.

Kali ini saya mau share ke kalian tentang beberapa sistem penggajian kru bus yang dipakai di Indonesia.


 1. Sistem Premi Plus Dropping

 Dengan sistem ini, kru diberi sejumlah uang tertentu untuk setiap satu PP. Dengan jumlah penumpang berapapun, kru tetap menerima jumlah uang yg sama untuk tiap PP dengan rute perjalanan yg sama. Sistem ini biasanya digabung dengan sistem Dropping yg meliputi uang BBM, Jalan Tol, dan retribusi terminal. Sistem ini banyak diterapkan bis malam pada masa krisis beberapa waktu lalu. Dengan sistem ini, biasanya kru suka berhemat BBM supaya ada sisa uang Dropping yg masuk ke kantong (hehehe... :D). Akibatnya bus berjalan lemot, tapi mesin, ban, dan spare parts jadi awet. PO yg menerapkan sistem ini biasanya mengharamkan penumpang liar.

2. Sistem Premi Murni.

Sistem ini pada dasarnya sama dengan sistem di atas. Bedanya, uang BBM tidak dibatasi, sehingga berapapun biaya BBM dibayar oleh perusahaan. Kru tinggal menjalankan kendaraan. Akibatnya bis akan ngejozzz. Ban dan mesin cepat aus, namun penumpang (pasti) puas. Sistem ini juga banyak dipakai oleh bus malam yg suka ngejozz. Dengan sistem ini, biasanya PO melarang keras segala bentuk penumpang liar.

3. Sistem Setoran.

Sistem ini lazim dipakai di bus bumel (ekonomi). Pemilik bus akan menetapkan jumlah uang tertentu setiap satu PP, yang harus disetorkan kepada PO. Kru tidak dibekali uang, tapi hanya bisa dapat uang dari uang karcis penumpang. Crew hanya dibekali bis dengan solar penuh saat berangkat dan kru harus membawa bus kembali ke garasi dengan solar penuh (yang dibeli dengan uang karcis tadi) plus menyerahkan uang setoran yg disepakati. PO tidak peduli berapa banyak uang karcis yg didapatkan kru selama perjalanan, yang penting bis pulang dengan uang setoran penuh dan solar penuh. Sebagian bus malam juga ada yang menerapkan sistem ini, jadi jangan heran kalo banyak penumpang liar. Bus dengan sistem setoran rata-rata cepat rusak karena kru asal bawa, yang penting setoran terpenuhi dan bisa mengantongi uang sisa sebanyak-banyaknya dengan cara yg kadang tidak sopan, misalnya tidak memberi uang kembalian untuk penumpang

 4. Sistem Komisi dengan Target.

 Dengan Sistem ini, kru mendapatkan uang komisi tertentu berdasarkan jumlah penumpang / jumlah uang yg didapatkan setiap PP dengan target tertentu. Misalnya kalau kru dapat 1 juta, maka Crew dapat 15 persen, jika dapat lebih dari 1 juta, maka uang kelebihannya itu, komisinya 10 persen. Sistem ini lazim dipakai bis bumel dan Patas yg mempunyai reputasi bagus. Dengan sistem ini, kru biasanya berusaha mengejar target yg ditentukan. Bahkan sebisa mungkin melebihi target penumpang yg ditetapkan agar bisa mendapatkan komisi lebih besar

 5. Sistem Komisi Murni.

Sistem ini lazim dipakai oleh bus pariwisata. Kru mendapatkan komisi sekian persen dari tarif yg dikenakan untuk satu hari sewa. Misalnya harga sewa per hari 3 juta, maka kru mendapatkan sekian persen dari tarif tersebut. Umumnya crew lebih senang bila tujuan wisatanya jauh dan hari sewanya lebih lama, karena pendapatannya akan makin banyak pula. Crew tidak perlu mengejar target, karena ongkos sewa sudah ditetapkan perusahaan. Kru tinggal mendapatkan persentasenya saja. Biaya BBM ditanggung perusahaan

6.Sistem Komisi Tidak Murni.

Sistem ini juga lazim diterapkan di bus pariwisata. Kru mendapatkan misalnya 60 persen dari uang sewa, sementara perusahaan hanya mendapatkan 40 persen. Namun, seluruh biaya BBM selama perjalanan dibebankan kepada kru. Dengan sistem ini, bis pariwisata akan berjalan lemot agar hemat BBM dan ada sisa uang untuk dimasukin ke kantong

 7. Sistem Gaji Tetap Plus Komisi atau Gaji Tetap Tanpa Komisi.

Sistem Gaji Tetap tanpa Komisi misalnya diterapkan di busway. Crew ibaratnya sopir pribadi / perusahaan yang hanya terima gaji sesuai kesepakatan. Sedangkan, Sistem Gaji Tetap dengan Komisi diterapkan oleh beberapa PO Pariwisata, dimana selain dapat gaji tetap, kru juga mendapatkan komisi sekian persen ketika bisnya disewa. Bila bisnya tidak disewa, maka kru hanya dapat gaji tetapnya saja.

 Sekian post saya kali ini tentang beberapa sistem penggajian kru bus yang saya dapat dari www.bismania.org . Semoga bermanfaat, khususnya bagi teman-teman yang mungkin mau mendirikan PO. Semoga berhasil... See you on the next post,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan...