Assalamualaikum... Kali ini saya mau share tentang salah satu PO legendaris asal Sumatera, yakni PO. Antar Lintas Sumatera, atau lebih familiar dengan nama PO. ALS.
ALS awalnya didirikan di Kotanopan, Mandailing Natal pada Bulan September 1966. Pada saat itu, ALS memulai dengan membuka trayek Muara Sipongi/Kotanopan-Medan, untuk mencoba bersaing dengan Fa. Sibual–buali yang sudah lama bermain di trayek ini.
ALS pun berkembang pesat karena mendapat banyak respon positif dari masyarakat, sehingga akhirnya ALS memutuskan untuk memindahkan kantor pusatnya dari Kotanopan ke Medan, hingga sekarang. ALS lalu membuka beberapa rute–rute baru, dan berhasil menjadi salah satu pelopor penghubung Medan ke Pekanbaru, Banda Aceh, Bengkulu, Jambi, Palembang, Padang dan Bandar Lampung.
Pada saat itu, perjalanan dari Medan ke Bandar Lampung bisa memakan waktu 3-5 hari perjalanan, karena jalan–jalan yang dilalui belum semulus sekarang. Apalagi jika ada masalah di jalan, kru bus tersebut juga lah yang harus memperbaikinya, karena pada saat itu sangat sulit untuk menemukan bengkel, ataupun berjumpa dengan rekan awak bus lain :D
Pada tahun-tahun awal berdiri (1960-1970an), ALS belum melayani rute ke Pulau Jawa, sebab bus belum boleh menyeberang dari Bakauheni ke Merak, karena kapal yang ada belum mampu untuk mengangkut kendaraan besar. Sehingga penumpang ALS yang akan melanjutkan perjalanan ke Pulau Jawa hanya dapat naik ALS hingga Bakauheni, untuk selanjutnya menyeberang sendiri, dan mencari bus lagi di Merak untuk melanjutkan perjalanan.
Namun, itu dulu :D
Sekarang kapal-kapal yang ada di Selat Sunda sudah sangat mampu untuk mengangkut kendaraan besar, sehingga ALS pun memberanikan diri untuk membuka beberapa rute ke kota-kota di Pulau Jawa, seperti Jakarta, Bekasi, Bogor, Tangerang, Cikampek, Bandung, Purwokerto, Solo, Yogyakarta, Semarang, Pati, Surabaya, Malang, hingga yang paling jauh ke Jember.
Baiklah, sekian dulu post saya tentang PO. ALS, yang saya sarikan dari imotorium.com. Semoga bisa memberikan pencerahan :D. See you on the next post !
ALS awalnya didirikan di Kotanopan, Mandailing Natal pada Bulan September 1966. Pada saat itu, ALS memulai dengan membuka trayek Muara Sipongi/Kotanopan-Medan, untuk mencoba bersaing dengan Fa. Sibual–buali yang sudah lama bermain di trayek ini.
ALS pun berkembang pesat karena mendapat banyak respon positif dari masyarakat, sehingga akhirnya ALS memutuskan untuk memindahkan kantor pusatnya dari Kotanopan ke Medan, hingga sekarang. ALS lalu membuka beberapa rute–rute baru, dan berhasil menjadi salah satu pelopor penghubung Medan ke Pekanbaru, Banda Aceh, Bengkulu, Jambi, Palembang, Padang dan Bandar Lampung.
Pada saat itu, perjalanan dari Medan ke Bandar Lampung bisa memakan waktu 3-5 hari perjalanan, karena jalan–jalan yang dilalui belum semulus sekarang. Apalagi jika ada masalah di jalan, kru bus tersebut juga lah yang harus memperbaikinya, karena pada saat itu sangat sulit untuk menemukan bengkel, ataupun berjumpa dengan rekan awak bus lain :D
Pada tahun-tahun awal berdiri (1960-1970an), ALS belum melayani rute ke Pulau Jawa, sebab bus belum boleh menyeberang dari Bakauheni ke Merak, karena kapal yang ada belum mampu untuk mengangkut kendaraan besar. Sehingga penumpang ALS yang akan melanjutkan perjalanan ke Pulau Jawa hanya dapat naik ALS hingga Bakauheni, untuk selanjutnya menyeberang sendiri, dan mencari bus lagi di Merak untuk melanjutkan perjalanan.
Namun, itu dulu :D
Sekarang kapal-kapal yang ada di Selat Sunda sudah sangat mampu untuk mengangkut kendaraan besar, sehingga ALS pun memberanikan diri untuk membuka beberapa rute ke kota-kota di Pulau Jawa, seperti Jakarta, Bekasi, Bogor, Tangerang, Cikampek, Bandung, Purwokerto, Solo, Yogyakarta, Semarang, Pati, Surabaya, Malang, hingga yang paling jauh ke Jember.
Baiklah, sekian dulu post saya tentang PO. ALS, yang saya sarikan dari imotorium.com. Semoga bisa memberikan pencerahan :D. See you on the next post !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan...